Udara yang dingin dan kering selama musim hujan bisa memicu gejala asma bagi sebagian orang. Udara dingin dapat menyebabkan saluran udara kecil di paru-paru (bronkus) menjadi lebih sensitif dan menyempit sehingga memicu gejala asma seperti kesulitan bernapas, batuk, dan sesak.
Bagi penderita asma, penting untuk menjaga diri tetap hangat selama musim hujan. Memastikan tubuh tidak terkena air hujan terlalu lama, menghindari paparan udara dingin dan berangin sehingga mengurangi risiko gejala asma yang memburuk.
Cara Mencegah Asma Kambuh di Musim Hujan
Suhu dingin di musim hujan sangat cocok untuk tumbuhnya bakteri dan virus yang bisa berbahaya bagi penderita asma. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah kambuhnya asma selama musim hujan:
Menghindari alergen
Sangat penting bagi orang dengan asma untuk mengidentifikasi alergen-alergen tertentu yang dapat memicu reaksi alergi dan asma. Setelah mengetahui apa saja yang dapat memicu serangan asma, Anda harus menghindari alergen tersebut agar tidak menimbulkan peradangan di saluran pernapasan.
Menghindari paparan asap
Paparan asap dari berbagai sumber, termasuk asap rokok, dupa, lilin, api, kembang api, atau pembakaran sampah dapat memperburuk gejala asma secara signifikan. Asap mengandung zat-zat yang bisa merangsang saluran udara, memicu iritasi dan memperparah peradangan pada saluran pernapasan.
Baca Juga: Baru Mengalami Asma Setelah Dewasa, Apa Penyebabnya?
Mencegah pilek
Mencegah pilek atau flu selama musim hujan sangat penting untuk mencegah perburukan gejala asma. Berusahalah untuk selalu menghindari menyentuh wajah, hidung dan mulut sebelum mencuci tangan dengan benar. Pertimbangkan untuk mendapatkan vaksin flu setiap tahun sehingga bisa melindungi Anda dari infeksi flu yang serius.
Mengonsumsi minuman hangat
Minuman hangat seperti teh dengan madu atau sup kaldu ayam dapat memberikan rasa nyaman di saluran pernapasan selama musim dingin atau pada saat gejala asma memburuk. Minuman hangat dapat membantu menenangkan tenggorokan, meredakan sakit, serta membantu melegakan saluran pernapasan yang mungkin teriritasi.
Teh herbal juga merupakan alternatif baik karena beberapa rempah memiliki sifat antiradang yang dapat memberi manfaat tambahan bagi kesehatan pernapasan. Pilih rempah-rempah seperti jahe, kayu manis atau kapulaga yang memiliki sifat membantu mengurangi peradangan dan memberikan efek hangat bagi tubuh.
Membersihkan filter AC
Membersihkan filter AC secara teratur adalah langkah penting dalam menjaga kualitas udara di dalam ruangan, terutama bagi penderita asma. Filter yang kotor dapat menahan debu, tungau, bulu hewan dan partikel-partikel lain yang bisa memperburuk gejala asma.
Baca Juga: Tanda-Tanda Jika Alergi Terhadap Udara Dingin
Menempatkan tanaman di luar
Tanaman di dalam ruangan bisa menjadi tempat berkembang biak bagi tungau dan jamur, terutama jika kelembapan ruangan sangat tinggi. Sebaiknya pindahkan tanaman ke luar rumah selama musim hujan sehingga dapat membantu mengurangi kelembapan dan pertumbuhan mikroorganisme di dalam ruangan.
Jaga kebersihan karpet
Jaga kebersihan karpet atau kurangi karpet di dalam rumah selama musim penghujan. Karpet bisa menjadi tempat bagi tungau, debu, dan alergen lain yang bisa memicu atau memperburuk gejala asma.
Jika Anda memutuskan menggunakan karpet, maka sebaiknya bersihkan karpet dengan cara rutin menyedot debu setidaknya dua kali seminggu. Jangan lupa untuk menggunakan masker selama membersihkan karpet untuk mengurangi risiko terhirup partikel-partikel kecil yang dapat memicu iritasi pada saluran pernapasan.
Saat asma kambuh, tenangkan diri dan gunakan inhaler sesuai petunjuk dokter. Inhaler dapat membantu melebarkan jalan napas sehingga pernapasan menjadi lebih mudah. Bila gejala terus memburuk atau Anda mengalami sesak napas saat melakukan aktivitas fisik apa pun, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pertolongan medis.
Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store terkait pertanyaan seputar asma dan gejala masalah pernapasan lainnya.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina